inputbali.com – JAKARTA, – PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) memulai pelaksanaan rights issue (penawaran umum terbatas) atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) setelah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
IATA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14.840.555.748 Saham Seri B yang ditawarkan sebesar Rp180 dengan rasio 10:13 (10 Saham yang dimiliki berhak untuk mendapatkan 13 HMETD).
“Sehingga Rights Issue ini ditargetkan meraih dana sebanyak-banyaknya Rp2,671 triliun. Setelah dilaksanakannya Rights Issue ini, IATA akan dimiliki langsung oleh PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT),” bunyi pernyataan resmi manajemen IATA, dikutip Selasa (18/10/2022).
Selain itu, perseroan akan memberikan tambahan hak dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.968.111.149 Waran Seri I, dimana setiap 5 saham hasil pelaksanaan HMETD melekat 1 Waran Seri I dengan harga Rp210.
Manajemen IATA menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk:
1. Pelunasan seluruh promissory note Perseroan yang diterbitkan kepada BHIT dengan cara membayar dengan uang dan/atau dengan konversi hak tagih menjadi saham Perseroan dalam rangka pengambilalihan PT Bhakti Coal Resources (BCR).
2. Setoran modal kepada PT Bhakti Migas Resources (BMR) untuk investasi pengembangan usaha di sektor migas. BMR sedang mengevaluasi peluang eksplorasi di Indonesia Timur, yaitu Blok Semai III di Papua.
3. Setoran modal ke BCR untuk modal kerja dan pengembangan usaha di sektor pertambangan batu bara.
Seperti diketahui, IATA mengalihkan pilar bisinis utamanya yang sebelumnya bergerak pada bidang pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi dan investasi.
Hal itu diawali dengan mengakuisisi 99,33 persen saham BCR yang merupakan perusahaan induk dari 8 perusahaan batu bara yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dengan 1,6 milyar MT sumber daya batu bara yang dimiliki BCR, IATA melakukan langkah strategis memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan batu bara dan kenaikan harga komoditas batu bara.
Manajemen IATA memandang penajaman fokus menjadi perusahaan energi dan investasi, khususnya di sektor batu bara, dapat membantu mendongkrak prospek bisnis Perseroan.
Adapun pelaksanaan right issue IATA dimulai pada Senin (17/10/2022), dengan cum HMETD dijadwalkan pada 25 Oktober 2022, hingga distribusi saham dimulai pada 2-15 November 2022.
Sedangkan penjatahan saham tambahan dijadwalkan pada 16 November 2022 dengan distribusi saham tambahan dilaksanakan pada 18 November 2022.
Editor : Jeanny Aipassa